
PAGUYANGAN – Bertempat di balai desa Winduaji, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bumiayu melalui Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) menggelar Sosialisasi Pencegahan Dini Stunting, Kamis (19/12/2024) pagi.
Hal ini dilakukan dalam rangka mendukung program nasional penurunan masalah stunting, khususnya di wilayah Kabupaten Brebes yang masih menjadi perhatian, serta juga sebagai salah satu program RSUD Bumiayu dalam melaksanakan program desa binaan.
Melalui Wahyumi Faisal Yanuar, SKM selaku perwakilan RSUD Bumiayu menjelaskan bahwa RSUD Bumiayu memiliki tujuan dan tanggung jawab terhadap program desa binaan yaitu salah satunya desa Winduaji karena terdapat beberapa kasus stunting.
“Jadi maksud tujuan kami datang ke desa winduaji ini adalah salah satu program dan tanggung jawab kami, memang desa Winduaji ini adalah desa binaan dari RSUD Bumiayu, yang mana desa Winduaji ini terdapat beberapa kasus stunting,” jelas Yanuar.
Selanjutnya Yanuar menambahkan bahwa salah satu bentuk komitmen RSUD Bumiayu dalam mendukung Brebes atau Jawa Tengah bebas stunting dengan memberikan pelayanan khusus bagi pasien stunting yaitu layanan antar jemput pasien serta pelayanan cepat tanpa melalui antrian.
“Kemudian salah satu bentuk pelayanan kami dalam mendukung Brebes atau Jawa Tengah bebas stunting ini, kami RSUD Bumiayu mempunyai program untuk menjemput dan mengantarkan pasien stunting itu ke RSUD Bumiayu, dan tidak harus melalui antrian. Jadi kalau ada warga atau saudara yang merupakan pasien stunting di RSUD Bumiayu tidak usah mendaftar, langsung saja atau telfon kami di RSUD Bumiayu atau pak Kadus, atau bu Bidan desa monggo nanti kami jemput dari rumah dan kami antarkan lagi ke rumah,” tambah Yanuar.
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri dari beberapa pihak di antaranya perwakilan Forum Kesehatan Desa (FKD) Winduaji, bidan desa Winduaji, serta kader kesehatan desa Winduaji, di mana narasumber yang dihadirkan untuk mengisi kegiatan sosialisasi ini adalah ahli Gizi RSUD Bumiayu, Asma Karimah, M.Gz.
Dalam penyampaian materinya Asmah Karimah menekankan terkait materi praktik pemberian makan bayi dan anak (PMBA) yang optimal sebagai suatu upaya untuk pencegahan malnutrisi.
“Jadi pada kesempatan kali ini kita tidak membahas tentang materi stuntingnya, namun kita akan fokus pada bagaimana praktik pemberian makan bayi dan anak (PMBA), juga bisa digunakan untuk mencegah terjadinya berbagai macam malnutrisi yang lainnya,” ujar Asma.